Analisis semantis verba bermakna "Jatuh" dalam bahasa Banjar
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mendeskripsikan komponen makna yang terdapat pada verba ‘jatuh’ dalam bahasa Banjar. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode simak dan teknik catat. Data yang dikumpulkan berupa verba bermakna ‘jatuh’ dalam bahasa Banjar yang diperoleh dari Kamus Bahasa Banjar-Indonesia. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode analisis komponensial dan disajikan menggunakan metode formal berupa identifikasi komponen makna ke dalam matriks dan metode informal untuk menguraikan komponen makna ke dalam kata-kata secara deskriptif. Dari hasil penelitian, ditemukan empat belas verba bermakna ‘jatuh’ dalam bahasa Banjar. Verba-verba tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan lokasi jatuhnya, yakni jatuh ke permukaan air dan jatuh ke permukaan yang keras. Verba ‘jatuh’ ke permukaan air, yaitu cabur, calubuk, dan camplung. Sementara itu, verba ‘jatuh’ ke permukaan yang keras, yaitu barusuk, dangsar, hantak, jungkang, kipay, lingsir, pulanting, rabah, runtuh, sarudup, dan sumbalit.
Full Text:
PDFReferences
Arrasyid, N. D. (2022). Analisis komponensial verba tiba bahasa Jawa. Deskripsi Bahasa, 5(1), 33–43. https://doi.org/10.22146/db.v5i1.5755
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2023). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keenam).
Candrawati, N. L. K., et al. (2002). Medan makna rasa dalam bahasa Bali. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
Chaer, A. (2012). Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2013). Pengantar semantik bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Hapip, A. D. (2017). Kamus bahasa Banjar-Indonesia. Banjarmasin: CV Rahmat Hafiz Al Mubaraq.
Hilmi, H. S., Panjaitan, I. P., Wahyuni, S., & Ahmadi, A. (2022). Medan makna “jatuh” dalam bahasa Sasak dialek Ngeno-Ngene. Sirok Bastra, 10(2), 151–162.
Leech, G. (2003). Semantik. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Parisna, L., Sukamto, & Wartiningsih, A. (2018). Medan makna verba jatuh bahasa Dayak Pandu. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(8), 5–18.
Maemunah, E. (2017). Makna kosakata “jatuh” dalam bahasa Sunda dan bahasa Jawa. Aksara, 29(2), 239–252.
Mubarok, A. (2023). Adverbial sarana dalam bahasa Banjar Kuala.
Muhimah, F. (2022). Medan makna verba “jatuh” dalam bahasa Jawa dialek Banyumas. Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS), 199–211. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks
Putri, I. L., Putri, D. E., & Sepni, R. N. (2019). Struktur semantis verba “jatuh” dalam bahasa Jepang subtipe terjadi-bergerak: Kajian metabahasa semantik alami. 言葉ジャーナル Jurnal Kotoba, 7(1).
Ririn, Setyadi, & Amin. (2012). Relasi semantis kata-kata bermakna dasar “jatuh” dalam bahasa Indonesia. Suluk Indo, 1(2), 1–9.
Wijana, I. D. P. (2014). Berkenalan dengan linguistik. Yogyakarta: A.com Advertising.
Wijana, I. D. P. (2019). Pengantar semantik bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/calls.v11i0.22648
Copyright (c) 2025 Fauziah Hajjah, Nur Fahmia, Ahmad Junaidi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial address:
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Address: Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalcalls@fib.unmul.ac.id
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/CALLS
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics site is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics indexing by:












