Toponimi Nama-Nama Desa di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur Kajian: Antropolinguistik

Nicholaus Manuturi Tambunan, Ahmad Mubarok, Ian Wahyuni

Abstract


Nama daerah atau wilayah tidak boleh dibuat sembarangan karena setiap nama memiliki sejarah dan budaya yang unik yang pernah digunakan oleh orang- orang yang tinggal di sana. Penamaan tempat tertentu mungkin berubah dari waktu ke waktu, dan hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan dari waktu ke waktu dalam kegiatan sosial dan keadaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji asal muasal penamaan dari suatu wilayah. Ilmu yang digunakan dalam mengkaji penelitian adalah antropolinguistik. Dalam penelitian ini wilayah spesifik yang akan dikaji adalah Desa yang terdapat di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian etnografi, yang mendeskripsikan tentang budaya, praktik sosial, dan interaksi manusia dalam konteks alami. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yakni suatu penelitian yang bertujuan menerangkan suatu fenomena sosial atau suatu peristiwa, dan dalam analisisnya dibantu dengan menggunakan teori toponimi kemudian dikaji dengan ilmu antropolinguistik. Data yang digunakan merupakan hasil tuturan dari wawancara narasumber dibeberapa desa di Kecamatan Sangatta. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tiga aspek yang mendasari penamaan nama-nama desa di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan aspek tersebut adalah aspek kebudayaan yang mencakup desa Sangatta utara, Teluk Lingga, Sangatta Selatan, Sangkima dan Sangkima lama, aspek kedua yaitu aspek kemasyarakatan yang mencakup desa Singa Gembara dan Singa Geweh, dan terakhir aspek perwujudan lingkungan alam yang mencakup desa Sangatta Utara, Teluk Lingga, Sangatta Selatan, Sangkima Lama, dan Swarga Bara.
Kata Kunci: toponimi, antropolinguistik, sangatta utara, sangatta selatan

Full Text:

PDF

References


Anum, Latifah. (2022). Toponimi Nama-nama Desa di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang: Kajian Antropolinguistik. http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/19526?show=full (diakses pada 29 Maret 2024)

Chaer, Abdul. (2003). Linguistik Umum. Jakarta: Rinekta Cipta.

Danandjaja, J. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Antropologi Indonesia.

Duranti, Alessandro (ed.). (2004). A Companion to Linguistic Anthropology.

Malden: Blackwell.

Duranti, Alessandro (ed.).2001. Linguistic Anthropology. Massachusetts: Blacwell.

Yin, R.K. 2009. Case Study Research.

Samarinda, Klik. (2021). “Sempuri Kota Bontang: Pertemuan Aji Pao dengan Jin Bergelar Sang” https://kliksamarinda.com/sempuri-kota-bontang-pertemuan-aji- pao-dengan-jin-bergelar-sang/ (diakses pada 3 April 2024)

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Liliweri, Alo. (2014). Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung: Nusa Media.

Mubarok, A. (2020). Merawat Nalar dan Bahasa. Samarinda: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman.

https://books.google.co.id/books?hl=id&=qq0ZEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA29&ots=Tt2WhVf_fb&sig=QeBIg_zF5wWZiWCCmjQOJzxKZq4&redir_esc=yv=onepage&q&f false

Maryani, E. (2011). Kearifan Lokal Sebagai Sumber Pembelajaran IPS danKeunggulan Karakter Bangsa. Bandung: Makalah Pada Konvensi Pendidikan Nasional IPS (KONASPIPSI).

Moleong, Lexy, J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif, Cetakan Ke-., Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Neuman, W. Laurence (2003), Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches, Fifth Edition, Pearson Education, Inc.

Osman, Muhammad Fajrin. 2018. Toponimi Pemukiman Kuno Bantaeng (Skripsi). http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/MG M0ZThiNWM2MTc2MTBlMTlkN2U0YjZjYjY2MjU0ZmQ4MzI3MDM

wNQ==.pdf (diakses pada 29 Maret 2024)

Permadi, Alie. 2013. “Sejarah nama kota Sangatta” https://aliepermadi.wordpress.com/2013/04/01/sejarah-nama-kota-

sangatta/ (diakses 3 April 2024)

Rais, Jacob, dkk. 2008. Toponimi Indonesia: Sejarah Budaya Bangsa yang Panjang dari Permukiman Manusia & Tertib Administrasi. Jakarta: Pradnya Paramita.

Ruspandi, Joko. (2015). Makna Geografis Toponimi di Kota Cirebon. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sibarani, Robert. (2004}. Antropolinguistik. Poda.

Sibarani, R. (2004). Antroplinguistik: Antropologi Linguistik dan Linguistik Antropologi. Medan: Penerbit Poda.

Sims, Martha C. and Martine Stephens.(2005). Living Folklore: An Introduction to the Study of People and Their Traditions. Utah: Utah State University Press.

Singarimbun, M & Effendi, S. (2011). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Kaltim, V. (2021). Viral Kaltim. Diambil kembali dari viralkaltim.com: https://viralkaltim.com/ini-sejarah-sangatta-sesungguhnya/ (diakses pada 3 April 2024)

Yulius. (2004). Identifikasi Pulau Di Daerah Perbatasan Berdasarkan Kaidah Toponimi (Studi Kasus: Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur). Pusat Riset Wilayah Laut Dan Sumberdaya Nonhayati. BRKP – DKP




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jbssb.v9i2.19057

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 nicholaus manuturi tambunan, Ahmad Mubarok, Ian Wahyuni

Editorial address:

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB 

 

Creative Commons License

Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License