Penerapan Six Sigma untuk Menurunkan Cacat Pengemasan Amplang
Abstract
Penelitian ini menerapkan pendekatan SixSigma dengan kerangka kerja Define, Measure, Analyze, Improve (DMAI) untuk menurunkan cacat pada lini pengemasan amplang di sebuah UMKM di Kota Samarinda. Tiga Critical-to-Quality (CTQ) yang dianalisis adalah: kemasan tidak merekat, cacat label, dan kebocoran pada kemasan. Data dikumpulkan selama 12 minggu (total 4.800 unit) menggunakan lembar periksa, kemudian dianalisis dengan metrik kapabilitas (DPU, DPO, DPMO/level sigma), peta kendali atribut (p-chart), Pareto, dan diagram sebab–akibat. Hasil menunjukkan kinerja proses saat ini: DPU 0,0654; DPO 0,0218; DPMO 21.805,56 (≈3,5 sigma). Peta kendali p-chart mengindikasikan proses stabil secara statistik (in control), namun masih terdapat peluang perbaikan. Analisis Pareto mengungkap dua jenis cacat dominan—kemasan tidak merekat dan cacat label—yang menyumbang 91% dari total cacat. Akar penyebab teridentifikasi pada faktor manusia, mesin, metode, material, dan lingkungan. Rekomendasi perbaikan yang terukur mencakup: pelatihan dan rotasi operator, supervisi aktif dan checklist harian, standardisasi spesifikasi serta inspeksi bahan, kalibrasi dan perawatan mesin sealer/cetak, pengendalian kelembaban dan kebersihan area (5R), penggunaan jig dan SOP visual untuk pelabelan, serta first article inspection dan sampling berkala. Temuan ini memberi peta jalan praktis bagi UMKM pangan untuk menekan DPMO, menaikkan level sigma, dan menstabilkan mutu kemasan secara berkelanjutan.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Published by:
Fakultas Teknik
Universitas Mulawarman
Jalan Sambaliung No. 9 Sempaja Selatan
Kec. Sempaja, Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Kode Post. 75117
