Maintaining Family Harmony: Emotional Maturity and Social Support in Young Married Individuals

Ardila Heppi Maulana, Indah Dwi Cahya Izzati, Annisa Fitriani

Abstract


Couples who get married certainly have goals, one of which is to form a harmonious family. In fact, it turns out that the phenomenon of disharmonious families is still widely found in the scope of sociaty of Indonesian. This can be seen divorce rate in Indonesia which still occurs a lot to this day, based on Indonesian statistical data, in 2023 as many as 463,654 divorce cases occurred. Of the high number of cases, most of them were contested divorces filed by women (wives). The number reached 352,402 cases, or about 76% of the total divorces at the national level. Many factors can affect family harmony, such as emotional maturity and social support. This study aims to determine the relationships of family harmony with emotional maturity and social support in young married individuals. This study involved 311 samples; the sampling technique used purposive sampling. This study uses quantitativ method with a correllational approach. Data collections used a family harmony scale, emotional maturity scale, and social support scale, which were then analyzed using linear regresion. The results show that emotional maturity and social support had a significant and positive with a significan value (p<0.05) and the effect was 70.2%. This mean that the high the emotional maturity and social support, the high the family harmony in young married individuals.

Sepasang kekasih yang melakukan pernikahan tentu memiliki tujuan, salah satu tujuannya yaitu untuk membentuk keluarga yang harmonis. Faktanya, ternyata fenomena keluarga tidak harmonis saat ini masih banyak ditemui di indonesia. Hal ini bisa diketahui dari angka perceraian di Indonesia yang masih banyak terjadi hingga saat ini, berdasarkan data statistik Indonesia, pada tahun 2023 sebanyak 463.654 kasus perceraian terjadi. Dari tingginya kasus tersebut, sebagian besar merupakan gugatan yang diajukan oleh istri. Jumlahnya mencapai 352.402 kasus, atau sekitar 76% dari total perceraian di tingkat nasional. Banyak faktor yang dapat memengaruhi keluarga yang harmonis, seperti kematangan emosi dan dukungan sosial. Tujuan penelitian ini ialah guna mengetahui hubungan keharmonisan keluarga dengan kematangan emosi serta dukungan sosial pada individu yang nikah muda. Penelitian ini melibatkan 311 sampel, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini memakai metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Pengumpulan data menggunakan skala keharmonisan keluarga, skala kematangan emosi, dan skala dukungan sosial, lalu dianalisa memakai regresi linear berganda. Hasil temuan ini menerangkan bahwa kematangan emosi serta dukungan sosial mempunyai hubungan yang signifikan dan positif dengan nilai (p<0.05) dan pengaruhnya sejumlah 70.2%. Artinya, makin tinggi kematangan emosi serta dukungan sosial, makin tinggi juga untuk mencapai keluarga yang harmonis terhadap seseorang yang menikah muda.


Keywords


Emotional Maturity; Family Harmon; Marrying Young; Social Support;

Full Text:

FULL TEXT

References


Agustina, M., Aminudin, S. Z., Ubaidillah, U., & Fitriana, A. (2023). Analisis Manajemen Konflik Kematangan Emosi Terhadap Wanita yang Menikah di Usia Muda. Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni, 1(3), 232–238. https://doi.org/10.62379/jishs.v1i3.719

Al’azm, M. I., & Fitniwilis, F. (2023). Hubungan Antara Kematangan Emosi dengan Kesiapan Menikah pada Dewasa Awal. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(12), 10214–10220. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i12.3114

Annur, C. (2024, February 29). Kasus Perceraian di Indonesia Turun pada 2023, Pertama sejak Pandemi | Databoks. https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/3b83cbbe88dc1e1/kasus-perceraian-di-indonesia-turun-pada-2023-pertama-sejak-pandemi

Anwar, A., & Yarni, L. (2022). Dampak pernikahan di usia muda terhadap keharmonisan keluarga di Nagari Sariak Laweh Kecamatan Akabiluru. Orien: Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, 1(3), 245–250. https://doi.org/10.30998/ocim.v1i3.6294

Aziz, R., & Mangestuti, R. (2021). Membangun Keluarga Harmonis Melalui Cinta Dan Spiritualitas Pada Pasangan Suami Istri Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 14(2), 129–139. https://doi.org/10.24156/jikk.2021.14.2.129

Azizah, F. (2020). Dukungan Sosial dan Kecerdasan Menghadapi Kesulitan Terhadap Kepuasan Perkawinan Pada Istri Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(3), 472. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v8i3.5365

BPK RI. (n.d.). UU No. 16 Tahun 2019. Database Peraturan | JDIH BPK. Retrieved March 12, 2025, from http://peraturan.bpk.go.id/details/122740/uu-no-16-tahun-2019

Edward P. Sarafino & Timothy W. Smith. (2011). Sarafino-health-psychology-biopsychosocial-interactions-edition-7. http://archive.org/details/sarafino-health-psychology-biopsychosocial-interactions-edition-7

Efendi, A., Warsi, N., & Supraba, D. (2024). Dampak kematangan emosi dengan keharmonisan perkawinan dewasa awal. Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS), 4(1), 50–62. https://doi.org/10.18860/jips.v4i1.23971

Fitriyani, R. (2021). Kematangan Emosi Dengan Penyesuaian Perkawinan Pada Dewasa Awal. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2), 278. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v9i2.5963

Gunarsa, S. D. (1991). Psikologi praktis: Anak, remaja dan keluarga. BPK Gunung Mulia.

Hanun, A., & Rahmasari, D. (2022). Manajemen Konflik Pernikahan Pada Perempuan Yang Menikah Di Usia Muda. . . Character, 9.

Herawati, T., Zubairi, B. K., Musthofa, M., & Tyas, F. P. S. (2018). Dukungan Sosial, Interaksi Keluarga, dan Kualitas Perkawinan pada Keluarga Suami Istri Bekerja. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 11(1), 1–12. https://doi.org/10.24156/jikk.2018.11.1.1

Irfan, A. (2024, November 13). Hampir 50% Perempuan Indonesia Menikah di Usia 19-24 Tahun. GoodStats Data. https://data.goodstats.id/statistic/hampir-50-perempuan-indonesia-menikah-di-usia-19-24-tahun-3X1H7

Isnaini, M., Afgani, M. W., Haqqi, A., & Azhari, I. (2025). Teknik Analisis Data Uji Normalitas.

Jamilah Aini Nasution, Syaiful Bahri, Khairiah, & Muna Mulianandar. (2023). Kematangan Emosi Perempuan Menikah Muda: Kematangan emosi. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 8(01), 427–436. https://doi.org/10.31316/gcouns.v8i01.5009

Mayangsari, P. D., Prabowo, A., & Hijrianti, U. R. (2021). Kematangan emosi dan penyesuaian perkawinan pada pernikahan usia muda di Kabupaten Tulungagung. Cognicia, 9(2), 137–148. https://doi.org/10.22219/cognicia.v9i2.18168

Meliyani, M., & Taufik, T. (2022). Hubungan kematangan emosi dengan keharmonisan keluarga pada pasangan menikah muda. Counseling and Humanities Review, 2(1), 13–18. https://doi.org/10.24036/000485chr2022

Nur Hikmah, W., & Rahayu, A. (2024). Kematangan Emosi Dan Dukungan Sosial Berpengaruh Terhadap Kesiapan Menikah Pada Dewasa Awal. Psikologi Kreatif Inovatif, 5(1), 19–29. https://doi.org/10.37817/psikologikreatifinovatif.v5i1.4229

Putri, A. H., Rini, A. P., & Pratitis, N. (2024). Penyesuaian Diri Perempuan Menikah Muda: Peran Kematangan Emosi dan Dukungan Sosial. JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.30996/jiwa.v2i1.10419

Putri, E. R., & Sofia, L. (2021). Kematangan Emosi dan Religiusitas Terhadap Keharmonisan Keluarga Pada Dewasa Awal. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2), 430. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v9i2.5983

Putri, J. E., & Taufik, T. (2017). Kematangan Emosi Pasangan yang Menikah di Usia Muda. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 2(2). https://doi.org/10.29210/3003214000

Saharani, B., & Putrikita, K. A. (2022). Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Keharmonisan Keluarga Pada Pasangan Yang Menikah Di Usia Dini. PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi), 17(2), 106. https://doi.org/10.30587/psikosains.v17i2.4583

Sainul, A. (2018). Konsep Keluarga Harmonis Dalam Islam. Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan Dan Keperdataan, 4(1), 86–98.

Saputri, S. A. (2020). Gaya Resolusi Konflik dan Kepuasan Pernikahan pada Wanita yang Menikah Muda. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(3), 361. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v8i3.5356

Sugiyono, S. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Bandung: Cv. Alfabeta.

Tarigan, N. (2022). Kematangan Emosi, Dukungan Sosial Dan Penyesuaian Diri Pasangan Muda Pada Awal Pernikahan. Jurnal KOPASTA.

Taufiiqoh, M. R., & Krisnatuti, D. (2024). KARAKTERISTIK KELUARGA, DUKUNGAN SOSIAL, INTERAKSI SUAMI-ISTRI, DAN KUALITAS PERKAWINAN PADA KELUARGA DENGAN PERNIKAHAN JARAK JAUH: Family Characteristics, Social Support, Husband-wife Interaction, and Marital Quality on Long-Distance Marriage. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 17(1), 41–52. https://doi.org/10.24156/jikk.2024.17.1.41

Tricia, E., Fransisca, F., Caroline Loe, C., & Hutapea, B. (2024). The Role of Emotional Invalidation and Social Support as a Predictor of Individual Psychological Well-Being in Adulthood. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 12(4), 476. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v12i4.16160




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v13i4.22462

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi id indexed by :

Moraref Crossref One Search OpenArchives Sinta GoogleScholar GoogleScholar Garuda Portal-ISSN Base
 

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 ________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi

Department of Psychology
Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman
Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Samarinda 75411
Phone: +62 813 35350368
E-Mail: psikoborneo@gmail.com / psikoborneo@fisip.unmul.ac.id