Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita di Provinsi X

Diah Safitri, Sabarinah Prasetyo, Rizki Ekananda, Waloya Waloya

Abstract


Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang ditandai dengan tubuh pendek. Prevalensi stunting tahun 2018 di Indonesia mencapai 30,8%. Terdapat berbagai faktor risiko yang diduga menjadi penyebab utama stunting, salah satunya pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif terhadap kejadian stunting pada balita di Provinsi X dan memberikan gambaran prevalensi balita yang mengalami stunting serta proporsi bayi yang mendapat ASI Eksklusif pada setiap kabupaten di Provinsi X. Desain studi pada penelitian ini adalah studi ekologi dengan unit analisis agregat. Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu data Gizi KIA Indonesia (kumulatif bulan September 2022). Terdapat enam kabupaten/kota yang digunakan sebagai sampel pada penelitian ini. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan lima dari enam kabupaten di Provinsi X memiliki proporsi balita yang mengalami stunting cukup tinggi serta proporsi bayi yang mendapat ASI Eksklusif rendah. Kemudian, tidak ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting, yaitu (p-value=0,402). Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang meneliti faktor risiko stunting selain pemberian ASI Eksklusif.


Keywords


stunting, asi eksklusif, balita

Full Text:

PDF

References


Kemenkes RI. Buletin Stunting. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018.

WHO. [homepage on the Internet] Stunting in a Nutshell, World Health Organization. 2015. (Accessed: November 8, 2022). Available at: https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell.

Kementerian Sekretariat Negara RI. [homepage on the Internet] WHO: ASI Eksklusif Adalah Kunci Penurunan Stunting di Indonesia, Kementerian Sekretariat Negara RI. 2022. (Accessed: November 8, 2022) Available at: https://stunting.go.id/who-asi-eksklusif-adalah-kunci-penurunan-stunting-di-indonesia/.

Kemenkes RI. [homepage on the Internet] Mengenal Apa Itu Stunting… 2022 Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (Accessed: November 8, 2022). Available at: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting.

Kemenkes RI. [homepage on the Internet] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. (Accessed: November 18, 2022). Available at: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/PMK_No._13_Th_2022_ttg_Rencana_Strategis_Kemenkes_Th_2020-2024-signed.pdf.

WHO. [monograph on the Internet]. Reducing Stunting in Children: Equity considerations for achieving the Global Nutrition Targets 2025, World Health Organization. WHO. 2018. (Accessed: November 8, 2022). Available at: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/260202/9789241513647-eng.pdf.

Sampe, A., Claurita Toban, R. and Anung Madi, M. “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita,” Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), pp. 448–455. 2020. (Accessed: November 8, 2022). Available at: https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.314.

Handayani, S., Noviana Kapota, W. and Oktavianto, E. “Hubungan Status ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Batita Usia 24-36 Bulan di Desa Watugajah Kabupaten Gunung Kidul,” Jurnal Medika Respati, 14(4), pp. 287–300. 2019. (Accessed: November 8, 2022). Available at: https://medika.respati.ac.id/index.php/Medika/article/view/226/pdf.

Fitri, L. “Hubungan BBLR dan ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru,” Jurnal Endurance, 3(1), pp. 131–137. 2018. (Accessed: November 8, 2022). Available at: https://doi.org/http://doi.org/10.22216/jen.v3i1.1767.

Pramulya, I., Wijayanti, R. and Saparwati, M. “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-60 Bulan,” Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, pp. 35–41. 2021. (Accessed: November 8, 2022). Available at: http://jurnal.ukh.ac.id/index.php/JK/article/view/545/408

Ditjen Kesmas Kemenkes RI. [homepage on the Internet] Desk Pemanfaatan Komunikasi Data Kesmas “Komdat Sebagai Big Data Kesmas,” Kementerian Kesehatan RI: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. 2022. (Accessed: November 18, 2022). Available at: https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/desk-pemanfaatan-komunikasi-data-kesmas-komdat-sebagai-big-data-kesmas#:~:text=Dapat%20dikatakan%20bahwa%20Komdat%20Kesmas,masyarakat%20secara%20nyata%20dan%20akurat.

Rosha, B. C., Susilowati, A., Amaliah, N., & Permanasari, Y. Penyebab Langsung dan Tidak Langsung Stunting di Lima Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor (Study Kualitatif Kohor Tumbuh Kembang Anak Tahun 2019). Buletin Penelitian Kesehatan, 48(3), 169–182; 2020. (Accessed: November 8, 2022). https://doi.org/10.22435/bpk.v48i3.3131.

Muhamad, Z. and Harismayanti. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif terhadap Perilaku Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. ZAITUN : Ilmu Kesehatan, 1(2). 2013. (Accessed: November 8, 2022).

CDC [homepage on the Internet]. CDC's work to support and promote Breastfeeding in Hospitals, Worksites, & Communities. 2021. (Accessed: November 8, 2022). Available at: .

CDC. [homepage on the Internet]. Breastfeeding Is an Investment in Health, Not Just a Lifestyle Decision. 2022. (Accessed: November 8, 2022). Available at:

Trihono, et al. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Jakarta, Indonesia: Lembaga Penerbit Balitbangkes. 2015.

Paramashanti, B.A., Hadi, H. and Gunawan, I.M.A. “Pemberian ASI eksklusif tidak berhubungan dengan stunting pada anak usia 6–23 bulan di Indonesia,” Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 3(3), pp. 162–174; 2015. (Accessed: November 8, 2022). Available at: https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJND/article/view/312/284.

Kamal, S. Socio-economic determinants of severe and moderate stunting among under-fi ve children of Rural Bangladesh. Mal J Nut.;17(1):105–18; 2018 (Accessed: November 18, 2022).




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jkmm.v5i1.10355

Copyright (c) 2023 Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
e-ISSN: 2686-3601 (ONLINE)
Ruang Jurnal Lantai 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman,
Jl. Sambaliung, Kampus Gn. Kelua Samarinda, Kalimantan Timur  (75123)
Website : http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/MJPH 
Email  : journal.JKMM@gmail.com

Creative Commons License

JKMM by http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/MJPH/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Under the CC BY-SA license, authors and other users are able to reprint, distribute or use the material for commercial purposes so long as they give attribution to the JKMM and license the republished material under the same license.