Identifikasi Jamur Entomopatogen dan Uji Patogenisitas Jamur Metarhizium sp. pada Spodoptera litura
Abstract
dilakukan, karena pengendalian secara biologis ini terjadi pengaturan populasi oleh pengendalian secara alaminya dan
mengakibatkan terjadinya keseimbangan ekosistem baru. Jamur entomopatogen merupakan salah satu pengendalian alami
dan dapat dimanfaatkan sebagai bioinsektisida. Penelitian ini bertujuan identifikasi jamur entomopatogen serta uji
patogenisitas Metarhizium sp. hasil isolat sampel tanah pada lahan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan pada
hama ulat grayak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 hingga bulan juni 2022 Lokasi pengambilan
sampel tanah pada lahan pangan, hortikultura dan perkebunan di Samarinda, Kalimantan Timur. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah survei di lapangan, isolasi, identifikasi dan uji patogenisitas jamur entomopatogen terhadap
larva T.molitor, disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan 5 ulangan dan uji lanjut patogenisitas
jamur Metarhizium sp. terhadap S.litura menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan.
Diperoleh sebanyak 7 isolat jamur entomopatogen yang berhasil diisolasi dan teridentifikasi yaitu Aspergillus sp dan
Metarhizium sp. dari lahan pangan (P), Fusarium sp. dan Metarhizium sp. dari lahan tanaman hortikultura (H), Fusarium
sp. , Metarhizium sp. dan Ashersonia dari lahan tanaman perkebunan (K) di Samarinda Kalimantan Timur. Jamur
Metarhizium dapat menyebabkan kematian pada serangga uji Spodoptera litura dengan persentase mortalitas tertinggi
pada perlakuan isolat Metarhizium (P) dengan kerapatan konidia 2,3x106 konidia mL
-1
, isolat Metarhizium sp. (H) dengan
kerapatan spora 1,1x106 konidia mL
-1 dan isolat Metarhizium sp. (K) kerapatan spora 8,2x10⁵ konida mL
-1 dengan
persentase mortalitas 92-100% pada 6 dan 9 hari setelah aplikasi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amalia R. 2008. Ragam Cendawan Entomopatogen di Kawasan Cagar Alam Telaga Warna, Cisarua Bogor.
[Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor. [Indonesia].
Asensio L. 2003. Entomopathogenic fungi in soils from Alicante province. Laboratorio de Fitopatología.
Departamento de Ciencias Ambientales Recursos Naturales. Facultad de Ciencias. Universidad de
Alicante. Apdo. 99.03080 Alicante.
Erawati DN, Wardati I. 2016. Teknologi Pengendalian Hayati Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana
terhadap Hama Kumbang Kelapa Sawit (Oryctes rhinoceros). Fakultas Pertanian Politeknik Negeri
Jember. ISBN 978-602-14917-2-0.
Fardiaz S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Gitahun MN. 2016. Metarhizium sp. isolated from dead Pachnoda interrupta (Coleoptera: Scarabaeidae) as a
potential entomopathogenic fungus for the pest insect: proof-of-concept for autodissemination.
International Journal Tropical of Insect Science 36(1):1-9.
Hasyim A, Setiawati W, Hudayya A, Luthfy N. 2016. Sinergisme jamur entomopatogen Metarhizium anisopliae
dengan insektisida kimia untuk meningkatkan mortalitas ulat bawang Spodoptera exigua. Jurnal
Hortikultura 26(2): 257-266.
Kapriyant, Haryadi NT, Hasjim S. 2013. Patogenesitas isolat cendawan Metarhizium anisopliae entomopatogen
terhadap larva uret famili Scarbaieda. Berkala Ilmiah Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Jember.
Prayogo Y, Tengkano W, Marwoto. 2005. Prospek cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae untuk
mengendalikan ulat grayak Spodoptera litura pada kedelai. Jurnal Litbang Pertanian 24 (1).
Pujiastuti Y, Erfansyah, Herlinda S. 2006. Keefektivan Beauveria bassiana (bals.) vuill. isolat indigenous pagar
alam Sumatera Selatan pada media beras terhadap larva Plutella xylostella Linn. (Lepidoptera:
Yponomeutidae). Jurnal Entomologi Indonesia 3(1): 30-40.
Samson RA., Evans HC, Latge JP. 1988. Atlas of Entomopathogenic Fungi. Springer-Verlag, New York..
Sanjaya., Nurhaeni H, Halim N. 2010. Isolasi, identifikasi, dan karakterisasi jamur entomopatogen dari larva
Spodoptera litura (fabricus). BionaturaJurnal Ilmu–Ilmu Hayati dan Fisik 12( 3): 0903-1411.
Wang C. Duan Z, St Leger RJ. 2008. MOS1 osmosensor of Metarhizium anisopliae is required for adaptation to
insect host hemolymph. Eukaryot Cell. 7:302–309.
Watanabe T. 2002. Pictorial Atlas of Soil And Seed Fungi: Morphologies of Culture Fungi and Key yo Species.
nd edition. CRC Press., Boc Raton.
Yanti I. 2013. Pengaruh Jamur Entomopatogen Metarhizium anisopliae terhadap Mortalitas Serangga
Penyerbuk Trigoma. sp. [Skripsi]. Jurusan Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung. [Indonesia].
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jatl.7.2.2025.18948.102-111
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab