Identifikasi Patogen Pascapanen pada Buah Tomat (Solanum lycopersicum) di Pasar Tradisional Kota Samarinda

Muhammad Alexander Mirza, Sopialena Sopialena, Abdul Muhammad Rachim

Abstract


Mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme yang memiliki ukuran yang sangat kecil. Salah satu jasad renik yang
termasuk dalam mikrob adalah jamur dan bakteri patogen. Jamur dan bakteri patogen merupakan penyebab penurunan produk
pascapanen buah tomat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis jamur dan bakteri patogen pascapanen pada buah tomat
yang dijual di empat pasar tradisional Kota Samarinda.Pengambilan sampel dilakukan di lokasi pedagang buah tomat di empat pasar
tradisional yang ada di Kota Samarinda, yaitu Pasar Merdeka, Pasar Segiri, Pasar Rahmat, dan Pasar Sungai Dama. Pengamatan
dilakukan di Laboratorium Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman.pada bulan Maret-Juni
2024. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei di lapangan dan pengamatan secara makroskopis dan
mikroskopis di laboratorium. Data hasil wawancara, pengamatan gejala dan tanda patogen pada buah tomat serta identifikasi
karakteristik patogen secara makroskopis dan mikroskopis dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar yang
dibandingkan dengan literatur yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis jamur patogen yang
menyebabkan kerusakan pada buah tomat pascapanen di pasar tradisional Kota Samarinda, yaitu Geotrichum sp., Fusarium
oxysporum, Colletotrichum sp., Mucor sp., dan Aspergilus niger. Jenis dan spesies bakteri yang menyebabkan kerusakan pada buah
tomat pascapanen yaitu bakteri gram negatif, bakteri gram negatif dan berbentuk kokus

Keywords


bakteri, identifikasi, tomat, pascapanen, patogen.

Full Text:

PDF

References


Addy HS. 2007. Pengaruh sumber mineral terhadap penekanan Erwinia carotovora oleh Pseudomonas pendar-fluor

secara in vitro. Jurnal HPT Tropika 7(2): 117-124.

Al-Najada, Rashet A, Al-Suabeyl MS. 2014. Isolation classification o unfi associated with spoilage o post-harvest

mango (Mangifera indicia L.) in Saudi Arabia, Arican Journal of Microbiology Research 8(7): 685-688.

Ata H, Nurmaya P, Bahtiar. 2016. Identifikasi jamur patogen pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.).

Bioedukasi 4(2): 541-550

Badan Pusat Statistik. 2023. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman di Kota

Samarinda. BPS Kota Samarinda.

Cahyono B. 2000. Tomat. Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius, Yogyakarta.

Cahyono B. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya, Jakarta.

Djaenuddin N. 2011. Bioteknologi dan Pengelolaan Penyakit Layu Fusarium. Balai Penelitian Tanaman Serelia. Maros.

Dya N. 2011. Penicillium. (http://nni-dyascienceshous.blogspot.com/2011 /04/penicillium.html), diakses 7 November

.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Tersedia di https://jagokata.com/arti-kata/mengidentifikasi.html.

Diakses 15 Agustus 2023.

Kocira A, Kozłowicz K, Panasiewicz K, Staniak M, Szpunar-Krok E, Hortyńska P. 2021. Polysaccharides as edible films

and coatings: Characteristics and influence on fruit and vegetable quality A review. Agronomy 11(5): 813.

Leonotis A. 2012 Mikologi Mucor, Rhizopus. (http://amybiologi.blogspot.com/2012/03/mikologimucorrhizopus.html)

Diakses 10 Oktober 2022).

Liu DNO, Ronald PC, Bogdanove AJ. 2006. Xanthomonas oryzae pathovars: model pathogens of model crop. Blackwell

Publishing LTD. Pp. 303-324.

Malika A, Nikmatul U, Septia DS, Ahmad FU. 2023. Perbandingam tingkat produk sayuran pada pasar tradisional dan

pasar modern di Ngaliyan Kota Semarang dalam perspektif Biologi. Agrifor 8(2): 56-59.

Miskiyah, Winarti C, Broto W. 2010. Kontaminasi mikotoksin pada buah segar dan produk olahannya serta

penanggulangannya. Jurnal Litbang Pertanian 29(3): 79-85.

Novaldy R, Iyos RN. 2016. Pengaruh tomat (Solanum lycopersicum) dalam pengurangan risiko karsinoma prostat.

Influence of tomato (Solanum lycopersicum) in reducing the risk of CA Prostate. Majority 5(5): 150-154.

Noviantari A. 2021. Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya. Widina Bhakti Persada, Bandung.

Nurhayati. 2011. Epidemiologi Penyakit Tumbuhan. Universitas Sriwijaya, Palembang.

Pelczar MJ, ECS Chan. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 1. UI-Press, Jakarta.

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Tomat Dinas Pertanian (tulangbawangkab.go.id) diakses 20 Juni 2023.

Pitt JJ, Hocking. AD. 2009. Fungi and Food Spoilage. Springer, New York (US).

Pracaya. 1998. Bertanam Tomat. Kanisius, Yogyakarta.

Pratiwi NW, Erwina J, Lutfi KN. 2016. Identifikasi jamur penyebab penyakit pascapanen pada beberapa komoditas

bahan pangan. Jurnal Riau Biologia 1(14): 86-94.

Saftory NH. 2010. Jamur (Fungi), (http://kumpulantugas-nurkhanah.blogspot. com/ 2010/12/jamur.html), diakses

/09/22.

Samad MY. 2006. Pengaruh penanganan pasca panen terhadap mutu komoditas hortikultura. Pusat Pengkajian dan

Penerapan Teknologi Agroindustri 8(1): 31-36.

Sastrahidayat IR. 1990. Ilmu Penyakit Tanaman. Penerbit Usaha Nasional. Surabaya.

Schaad N, Jones J, Chun W. 2001.Laboratory Guide for the Identification of Plant Pathogenic Bacteria, 3rdEdition. APS

Press. Amerika.

Semangun H. 2007. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sinaga MS. 2003. Ilmu Penyakit Hutan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sopialena, 2015. Ketahanan beberapa varietas tomat terhadap penyakit Fusarium oxysporum dengan pemberian

Trichoderma sp. Agrifor. 14(1): 131140.

Sopialena, Sofyan A, Alfansuri AR. 2017. Potensi penggunaan jamur Gliocladium virens M. untuk mengendalikan

penyakit bercak coklat pada tanaman tomat (Lycopersicum esculentum L.). In:

Mufidah H, Nisa W (eds.)

Prosiding Seminar Nasional Pertanian, Samarinda 6-7 November 2017. Pengelolaan, Pengembangan dan

Pemanfaatan Sumber Daya Genetik (SDG) Pertanian dan Peternakan untuk Mendukung Ketersediaan Pangan

yang Berkelanjutan [Indonesia].

Sopialena MA, Pratiwi SM. 2020. Uji efektifitas jamur antagonis dalam pengendalian jamur Colletotrichum pada

tanaman tomat (Lycopersicum esculentum L.) secara in vitro. Agrifarm 9(2): 11-16.

Sudjatha, Wisaniyasa NW. 2017. Fisiologi dan Teknologi Pascapanen Buah dan Sayur. Udayana University Press, Built

Jimbaran.

Summerbell R. 1996. Identifying Filamentous Fungi: A Clinical Laboratory. Ontario Ministry O Health. Pennsylvania

State University: 15-20.

Supriati Yati, Siregar FD. 2015. Bertanam Tomat di Pot. Penebar Swadaya (PS), Jakarta Timur.

Susetyo HP. 2023. Menyiasati Kehilangan Hasil dengan Penanganan Penyakit Pascapanen. Buletin Teknologi & Inovasi

Pertanian, 9–14. https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/btip/article/download/3486/3492.

Syukur M, Saputra HE, Hermanto R. 2015. Bertanam Tomat di Musim Hujan. Penebar Swadaya (PS)., Jakarta Timur.

Watanabe T. 2002. Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi: Morfologies of Cultured Fungi and Key to Spesies. CRS

Press, United State of America.

Yuniar P, Megahati RRP. 2014. Investarisasi jamur pada buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) di beberapa pasar

di Kota Padang. Pendidikan Biologi 1(1): 1-5.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jatl.7.2.2025.18950.119-127

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab