Keanekaragaman Makrofauna Tanah di Lahan Karet Bekas Pembakaran dan Tidak Terbakar di Desa Linggang Amer, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur
Abstract
kesuburan tanah dengan mengembalikan bahan organik, mendistribusikan nutrisi, meningkatkan aerasi tanah, dan lain-lain.
Makrofauna berperan sangat penting dalam ekosistem tanah dan masih terbatasnya informasi mengenai keanekaragaman makrofauna
tanah yang terdapat pada lahan karet, maka perlu dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman makrofauna tanah di lahan karet
bekas pembakaran dan tidak terbakar. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah bulan Desember 2023 sampai dengan bulan Mei 2024.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Linggang Amer, Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat dan Laboratorium Fakultas
Pertanian Universitas Mulawarman. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksploratif berupa survei. Pengambilan sampel
dilakukan pada lahan karet bekas pembakaran dan tidak terbakar. Metode pengambilan sampel makrofauna tanah menggunakan
metode sortir tangan dan metode perangkap jebak (pitfall trap), lalu untuk metode pengambilan sampel karakteristik sifat fisik tanah
adalah contoh tanah utuh dan contoh tanah tidak utuh atau terusik.Berdasarkan hasil klasifikasi seluruh pengamatan makrofauna tanah
pada lahan karet bekas pembakaran dan lahan karet tidak terbakar, makrofauna tertangkap sebanyak 15 jenis. Lahan karet bekas
pembakaran memiliki rata-rata Indeks Keanekaragaman (H’) 1,59925, rata-rata Indeks Kemerataan (E) 0,60676, dan rata-rata Indeks
Dominasi (C) 0,23565. Lahan karet tidak terbakar memiliki rata-rata Indeks Keanekaragaman (H’) 1,46309, rata- rata Indeks
Kemerataan 0,54028, dan rata-rata Indeks Dominasi (C) 0,2737. Karakteristik sifat fisik tanah di lahan karet bekas pembakaranmaupun lahan karet tidak terbakar memiliki tekstur penyebaran partikel adalah Silty Loam (SiL), rata-rata bobot isi di lahan karet
bekas pembakaran 0,81 g cm-3
, rata-rata berat jenis tanah 2,27 g cm-3
, rata-rata porositas 65,45%, serta rata-rata kadar air 41,31%.
Lahan karet tidak terbakar mempunyai rata-rata bobot isi 0,79 g cm-3
, rata-rata berat jenis 2,28 g cm-3
, rata-rata porositas 64,78%,
dan rata-rata kadar air 40,96%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ariawati, Basir M, Rahman A. 2023. Karakteristik sifat fisika tanah pada beberapa penutupan Lahan Di Desa Tinauka
Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala. Jurnal Agroland Ilmu Pertanian 30(1): 46-53.
Borror DJ, Triplehor CA, Johnson NJ. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi ke 6. Penerbit Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta.
Margareta D, Sukapti, Zulkifli A. 2022. Mempertahankan karet, menolak sawit: rasionalitas tindakan masyarakat
Kampung Linggang Melapeh menolak adopsi tanaman komoditas baru. Jurnal Program Studi Pendidikan
Masyarakat 3(2): 106-115.
Naimnule L, Fatima E. 2023. Identifikasi makrofauna sebagai bioindikator kesuburan tanah Hutan Lindung Oeluan
Kabupaten Timor Tengah Utara. Journal Of Social Science Research 3(2): 10595-10603.
Nuraida, Alim N, Muhammad A. 2021. Analisis kadar air, bobot isi dan porositas tanah pada beberapa penggunaan lahan.
Jurnal Prosiding Biologi 7(1): 357-361.
Nurdianto F, Basir M, Rizqi M. 2022. Analisis sifat fisika tanah pada pengembangan lahan kelapa sawit (Elaeis
guinensis Jacq.) di Desa Laemanta Utara Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal Agrotekbis 10(
: 601-609.
Rai IGA, Kadek YS, Subrata IM, Ni Luh RY, I Wayan B. 2020. Keanekaragaman jenis makro fauna tanah pada lahan
budidaya kentang organik Di Desa Candi Kuning Kabupaten Tabanan sebagai sumber pembelajaran Biologi.
Jurnal Edukasi Matematika dan Sains 9(2): 158-170.
Swardana A, Mansyur A, Nafi’ah HH. 2023. Identifikasi dan keanekaragaman makrofauna tanah di perkebunan jeruk
siam (Citrus nobilis) di Kecamatan Bayongbong, Garut. Jurnal Agrifor 22(1): 93 – 100.
Wasis B, Saharjo BH, Waldi RD. 2019. Dampak kebakaran hutan terhadap flora dan sifat tanah mineral di kawasan hutan
Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Jurnal Silvikultur Tropika 10(1): 40- 44.
Yogi I. 2018. Padi gunung pada masyarakat dayak, sebuah budaya bercocok tanam penutur Austronesia. Jurnal Forum
Arkeologi 31(1): 45-56
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jatl.7.2.2025.18954.151-160
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab